Pengukuran Ovitrap Index (OI) Sebagai Gambaran Kepadatan Nyamuk Aedes spp Di Kecamatan Sukakarya Kota Sabang

Farida Athailah, Lisa Dwi Cancer, Henni Vanda, Yudha Fahrimal, Etriwati Etriwati, Lian Varis Riandi, Hafiz Marwadi

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepadatan populasi nyamuk di Kecamatan Sukakarya, Kota Sabang dengan mengukur ovitrap index (OI). Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2019 sampai Januari 2020. Pengumpulan telur dilakukan dengan cara memasang perangkap telur (ovitrap) sebanyak 60 ovitrap dalam satu kali peletakan yang diletakkan di dua desa lokasi penelitian yaitu Desa Krueng Raya dan Desa Kuta Ateuh sebagai desa yang terindikasi endemik penyakit DBD di Kecamatan Sukakarya, Kota Sabang. Dari total ovitrap yang dipasang selama penelitian diperoleh  total rata-rata 28 ovitrap yang positif terdapat telur Aedes spp. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 2 jenis larva Aedes spp di Kecamatan Sukakarya, Kota Sabang yaitu Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Setelah diidentifikasi ditemukan 6 kali lebih banyak larva Aedes albopictus (6097 larva) dibandingkan larva Aedes aegypti (965 larva). Ovitrap Index (OI) Aedes albopictus lebih tinggi (78,65%) dibandingkan OI dari Aedes aegypti (21,35%). Dapat disimpulkan bahwa kepadatan nyamuk  Aedes spp di Kecamatan Sukakarya, Kota Sabang cukup tinggi sehingga penularan penyakit yang dibawa oleh vektor Aedes spp perlu diwaspadai.


Keywords


Aedes aegypti; Aedes albopictus; kepadatan nyamuk; Ovitrap; Sukakarya Kota Sabang

Full Text:

PDF

References


Agustin, I., Tarwotjo, U. dan Rahadian, R. (2017). Perilaku bertelur dan siklus hidup Aedes aegypti pada daerah media air. Jurnal Biologi, 6(4): 71-81.

Anggraini, D.S. (2012). Perbedaan kesukaan nyamuk Aedes spp betelur berdasarkan jenis bahan ovitrap (kaleng, bambu dan styrofoam) (studi kasus di Kelurahan Tembalang). Jurnal Kesehatan Masyarakat, 1(9): 55- 62.

Astuti, R.D.I., Ismawati., Siswanti, L.H. dan Suhartini, A. (2016). Sebaran vector penyakit demam berdarah (Aedes aegypti) di Kampus Universitas Islam Bandung. Global Medical and Health Communication, 4(2): 82-86.

Athaillah, F., Hasibuan, S.P.B. dan Eliawardani. (2017). Identifikasi dan distribusi nyamuk Aedes vektor penyebab demam berdarah dengue (DBD) di dalam kampus Universitas Syiah Kuala. JIMVET, 1(2): 136-147.

Boesri, H. (2011). Biologi dan peranan Aedes albopictus (Skues) 1894 sebagai penularan penyakit. Aspirator, 3(2): 117-125.

BPS [Badan Pusat Statistik]. (2018). Kecamatan Sukakarya dalam Angka. BPS Kota Sabang, Sabang.

BPS [Badan Pusat Statistik]. (2018). Kota Sabang dalam Angka. BPS Kota Sabang, Sabang.

BPS [Badan Pusat Statistik]. (2019). Kota Sabang dalam Angka. BPS Kota Sabang, Sabang.

FEHD [Food and Evironmental Hygiene Department]. (2006). Suspected tampering of Ovitrapsand Mosquito Control Work. LC Paner. CB(2)3153/05 06 (01). Hongkong.

Ginanjar, G. (2007). Demam Berdarah. Penerbit B-First, Bandung.

Hamzah, E. dan Basri, S. (2016). Perbedaan Ovitrap indeks botol, ember dan Port Mosquito Trap sebagai perangkap nyamuk Aedes sp di area Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Samarinda wilayah kerja Sangatta Kabupaten Kutai Timur. Penelitian Higiene, 2(3): 155-158.

Hidayati, L., Hadi, U.K. dan Soviana, S. (2017). Pemanfaatan ovitrap dalam pengukuran populasi Aedes sp. dan penentuan kondisi rumah. Jurnal Entomologi Indonesia, 14(3): 126-134.

Latifa, K.N., Arusyid, W.B., Iswidaty, T. dan Sutiningsih, D. (2013). Pengaruh ovitrap sebagai monitoring keberadaan vektor Aedes spp di Kelurahan Bulusan Kecamatan Tembalang Kota Semarang. Jurnal Ilmiah Mahasiswa, 3(1): 26-29.

Lukman, A. (2009). Peran hormon dalam metamorfosis serangga. Bisspecies, 2(1): 42-45.

Muda, I. (2015). Komunikasi lintas etnis di Pulau Weh Sabang. Jurnal Simbalika, 1(2): 153-160.

Rati, G., Hasmiwati., Rustam, E. (2016). Perbandingan efektifitas berbagai media ovitrap terhadap jumlah telur Aedes spp yang terperangkap di Kelurahan Jati Kota Padang. Jurnal Kesehatan Andalas, 5(2): 385-390.

Scott, T.W. and Marrison, A.C. (2010). Vector dynamic and transmission of dengue virus; implications for dengue surveillance and prevention strategies; vector dynamics and dengue prevention. Cur Top Microbial Immunol, 338: 115-128.

Sivanathan, P. (2006). Ekologi dan biologi Aedes aegypti (L) dan Aedes albopictus (Skues) (Diptera: Culicidae) dan status keterpaparan Aedes albopictus (Strain Lapangan) terhadap organofosfat di Pulau Pinang. Tesis. Program Pasca Sarjana. Universitas Malaysia.

Sukesi, T. W. (2012). Monitoring populasi nyamuk Aedes aegypti L. Vektor penyakit demam berdarah dengue di Kelurahan Gedongkiwo Kecamatan Mantrijeron Kota Yogyakarta. Kes Mas, 6(1): 1-74.

WHO [World Healt Organization]. (2005). Pencegahan dan Pengendalian Dengue dan Demam Berdarah Dengue. EGC, Jakarta.

Wijayanti, S.P.M., Anandari, D. dan Maqfiroch, A.F.A. (2017). Pengukuran Ovitrap Index (OI) sebagai gambaran kepadatan nyamuk di daerah endemis Demam Berdarah Dengue (DBD) Kabupaten Banyumas. Jurnal Kesmas Indonesia, 9(1): 56-63.




DOI: https://doi.org/10.21157/jim%20vet..v8i3.15224

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2024 JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.