Fenomena Reverse Culture Shock Pada Mahasiswa Aceh yang Pernah Tinggal Sementara di Luar Negeri
Abstract
Abstrak. Reverse Culture Shock adalah sebuah fenomena yang cenderung dialami oleh individu yang pernah tinggal sementara di suatu daerah asing dan kembali lagi ke lingkungan asalnya. Perubahan yang terjadi pada diri individu tersebut selama tinggal sementara di luar negeri dan perubahan yang terjadi pada orang-orang dan lingkungan asalnya membuat individu tersebut harus beradaptasi kembali setelah kembali ke lingkungan dan budaya asal (dalam hal ini Aceh). Sebanyak 7 orang mahasiswa Aceh yang pernah tinggal minimal satu tahun di luar negeri diteliti melalui wawancara dan dokumentasi mengenai bentuk-bentuk reverse culture shock yang dialaminya serta upaya untuk menghadapinya. Hasil penelitian terhadap ketujuh mahasiwa Aceh tersebut menunjukkan bahwa bentuk-bentuk reverse culture shock yang dialami antara lain; perasaan campur aduk ketika akan kembali ke lingkungan asal, perasaan rindu akan host country, percampuran bahasa host country dengan bahasa lokal, perubahan citarasa makanan, kesulitan memaknai harga barang atau jasa, perasaan jenuh terhadap keadaan dan rutinitas di lungkungan asal, perubahan kebiasaan dan perbedaan standar kenyamanan diri dan ruang, perbedaan cara memaknai waktu, serta perbedaan nilai dan norma. Diantara upaya yang dilakukan oleh para informan dalam mengahadapi reverse culture shock antara lain dengan menjaga pikiran agar tetap positif dalam melihat sesuatu hal, mengingatkan diri kembali bahwa mereka tidak lagi berada di host country, mencari rutinitas dan teman baru, serta mencari kelompok atau orang-orang yang memiliki pengalaman yang mirip dengan mereka sehingga dapat saling bertukar pikiran dan berbagi perasaan untuk mengurangi tekanan batin yang dirasakannya.
The Phenomenon of Reverse Culture Shock on Acehnese Students Who have Temporarily Lived Abroad
Abstract. Reverse Culture Shock is a phenomenon that is likely to be experienced by individuals who have lived temporarily in a foreign area and return to their home environment. The changes that happened to the individuals during their temporary stay abroad and changes that also occurred in their home environment and people they used to know force the individuals to readapt after returning back to their home environment and culture of origin (in this case is Aceh). A total of seven students in Aceh who have lived at least one year abroad were investigated through interviews and documentation regarding the forms of reverse culture shock they experienced and the coping strategies they applied. The research on the seven Acehnese students shows that the forms of reverse culture shock experienced by them are; mixed feelings upon returning to the home country, longing for their host country, language, food, price of goods or services, boredom, space and self-satisfaction, time, and the values and norms. The coping strategies that applied by informants are by keeping the positive thinking about everything, reminding themselves that they are no longer in their host country, looking for new routines and friends, as well as looking for groups or people who have a similar experience with them that enable them to exchange ideas and share feelings to reduce psychological stress that their felt.
Keywords
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Alamat Tim Redaksi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Jln. Tanoh Abee, Kopelma Darussalam
Banda Aceh, 23111, Aceh
Indonesia