Makna Pesan Simbolik dalam Adat Perkawinan Masyarakat Kecamatan Seunagan Kabupaten Nagan Raya
Abstract
ABSTRAK
Penelitian ini berjudul “Makna Pesan Simbolik dalam Prosesi Perkawinan Masyarakat Kecamatan Seunagan Kabupaten Nagan Raya”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Makna Pesan yang terdapat pada Simbol Prosesi Adat Perkawinan Masyarakat Kecamatan Seunagan di Kabupaten Nagan Raya. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Penelitian ini menggunakan teori Interaksi Simbolik dengan asumsi tiga ide dasar yaitu Pikiran, Diri, dan Masyarakat. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 7 orang, 2 orang berasal dari Majelis Adat Aceh Kabupaten Nagan Raya dan 5 orang lainnya berasal dari Tokoh Masyarakat Gampong Nigan. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara semi-struktur, dan dokumentasi. Data tersebut kemudian dianalisis dengan melakukan reduksi data penyajian data, verifikasi dan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa simbol yang terdapat dalam prosesi adat perkawinan masyarakat Kecamatan Seunagan terdiri dari Ranup Bate atau Ranup Meuh yaitu suatu simbol kemuliaan yang mempunyai makna kebersamaan. Boh Gaca yaitu simbol mempunyai makna bahwa yang memakai gaca adalah seorang dara baro. Pakaian Adat Aceh yaitu simbol dari ciri khas pakaian suatu daerah yang dikenakan pada saat upacara peresmian perkawinan. Pelaminan yaitu tempat dimana lintoe baro dan dara baroe duduk persandingan saat uparaca peresmian perkawinan. Isi talam yaitu simbol yang dinilai sebagai tanda seberapa mampunya keluarga lintoe baro dalam segi materi. Kelapa yaitu simbol kekokohan rumah tangga yang diibaratkan seperti pohon kelapa. Tebu yaitu simbol kemanisan dalam berumah tangga. Terdapat beberapa simbol yang berbeda dan menjadi identitas dari Kabupaten Nagan Raya, khususnya Kecamatan Seunagan yaitu Jeulame yaitu simbol penghargaan untuk perempuan. Manoe Pucok yaitu simbol yang mempunyai makna sebagai pembersih dosa bagi dara baro agar menjadi suci. Tari Rapa’i dan Meusekat merupakan simbol sekaligus pengikat masyarakat dalam berkehidupan sosial. Dan Pisang yaitu simbol yang menandakan makanan untuk anak.
Kata Kunci: Simbolik, Adat Perkawinan, Masyarakat Seunagan
The Meaning of a Symbolic Message in the Marriage Procession of the Universal Community in Nagan Raya District
ABSTRACT
This research is titled "The Meaning of a Symbolic Message in the Marriage Procession of the Universal Community in Nagan Raya District". Community Marriage Procession Symbol of the Seunagan Subdistrict Community in Nagan Raya District. The method used in the study is a qualitative approach to type of descriptive research. This study uses the Symbolic Interaction theory with the assumptions of three basic ideas, namely Mind, Self, and Society. This study amounts to 7 people, 2 people came from the Aceh Customary Assembly of Nagan Raya District and 5 others came from the Nigan Village Community Leader. The technique of data collection through observation, semi-structured interviews, and documentation. The data is analyzed by reducing data presentation data, verification and conclusions. The results of the study show that the symbols consist of the customs of the community of the District District of Ranup Bate or Ranup Meuh which is a symbol of glory that has the meaning of togetherness. Boh Gaca, the symbol means one wearing gaca is a baro virgin. Aceh Customary Clothing is a symbol of the worn clothing of an area during the wedding ceremony. Atoning is a place where Lintoe Baro and Dara are sitting in a match when the wedding ceremony is celebrated. Fill in the talam, the symbol that is considered as a sign of how the Lintoe Baro capable of family is in material terms. The coconut is a symbol of the robustness of a household which is likened to a coconut tree. Sugarcane is a symbol of sweetness in a household. There are various different symbols and identities of the Nagan Raya District, especially the Seunagan District, namely Jeulame, which is a symbol of appreciation for women. Manoe Pucok is a symbol that has the meaning of cleansing sin for virgin baro to be holy. Rapa'i and Meusekat dance is a symbol as well as a binder of society in social life. And Banana is a symbol that signifies food for children.
Keywords: Symbolic, Customary Marriage, Universal Society
Keywords
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.
Alamat Tim Redaksi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Jln. Tanoh Abee, Kopelma Darussalam
Banda Aceh, 23111, Aceh
Indonesia