MOBILITAS SOSIAL PADA KELUARGA TRANSMIGRASI (Studi Deskriptif Kuantitatif di Kecamatan Singkohor Kabupaten Aceh Singkil)

Rizkiyah Fitriani, Khairulyadi MHSc

Abstract


ABSTRAK

Salah satu tujuan dari transmigrasi adalah peningkatan taraf hidup. Mayoritas transmigran adalah masyarakat dengan taraf hidup rendah. Kecamatan Singkohor merupakan salah satu daerah transmigrasi. Perpindahan masyarakat melalui transmigrasi dapat melahirkan mobilitas sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan mobilitas sosial generasi pertama dan generasi kedua pada keluarga transmigrasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif. Sampel diperoleh menggunakan teknik snowball sampling. Penelitian ini menggunakan teori yang dikemukakan oleh Pitirim Sorokin mengenai saluran mobilitas sosial. Hasil penelitian menunjukkan.1) Mobilitas sosial dominan terjadi  pada generasi kedua dibandingkan dengan generasi pertama. Hal ini terlihat dari tingkat pendidikan pada generasi pertama mayoritas adalah tamatan Perguruan Tinggi, pada generasi pertama mayoritasnya lulusan Sekolah Dasar. Kemudian di bidang pekerjaan pada generasi pertama sebelum bertransmigrasi mayoritas pekerjaannya sebagai buruh kasar (84,4%) setelah bertransmigrasi mayoritas pekerjaanya juga sama sebagai buruh kasar tetapi presentasenya menurun (81,3%), sedangkan pada generasi kedua sebelum bertrasnmigrasi yang bekerja sebagai buruh kasar sebanyak 71,9% setelah bertransmigrasi mayoritas bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil. Di bidang penghasilan pada generasi pertama mayoritas sebelum bertransmigrasi berpenghasilan bulanannya sebesar Rp.50.000-100.000 (78,1%), sedangkan setelah bertransmigrasi penghasilnya perbulan Rp. 2.000.000-3.000.000 (62%), pada generasi kedua sebelum bertransmigrasi mayoritas berpenghasilan Rp. 50.000-100.000 (78% ), setelah bertransmigrasi menjadi Rp.3.000.000-4.000.000 (53%).

Kata kunci: mobilitas sosial, keluarga, transmigrasi.

SOCIAL MOBILITY IN TRANSMIGRATION FAMILIES (Quantitative Descriptive Study in Singkohor District, Aceh Singkil District)

ABSTRACT

One of the objectives of transmigration is to improve living standards. The majority of transmigrants are people with a low standard of living. Singkohor District is one of the transmigration areas. Movement of people through transmigration can give birth to social mobility. This study aims to determine the differences between first generation and second generation social mobility in transmigration families. This study uses a quantitative descriptive approach. The sample was obtained using a snowball sampling technique. This study uses the theory put forward by Pitirim Sorokin regarding channels of social mobility. The results of the study show.1) Social mobility is dominant in the second generation compared to the first generation. This can be seen from the level of education in the first generation, the majority of them are college graduates, in the first generation the majority are elementary school graduates. Then in the first generation of occupations before transmigrating the majority of their jobs as unskilled laborers (84.4%) after migrating the majority of their jobs were similar as unskilled laborers but the percentage declined (81.3%), while in the second generation migrated who worked as unskilled laborers 71.9% after transmigrating the majority of them worked as Civil Servants. In the field of income in the first generation the majority before migrating had a monthly income of Rp.50,000-100,000 (78.1%), while after migrating the producer was Rp. 2,000,000-3,000,000 (62%), in the second generation before transmigrating, the majority earned Rp. 50,000-100,000 (78%), after migrating to Rp.3,000,000-4,000,000 (53%).

Keywords: social mobility, family, transmigration.


Keywords


Social mobility, Family, transmigration

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Alamat Tim Redaksi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Jln. Tanoh Abee, Kopelma Darussalam
Banda Aceh, 23111, Aceh
Indonesia