Kapasitas Tarik Pelat Ferrofoam Concrete dengan Variasi Jumlah Tulangan Wiremesh
Abstract
Perkembangan industri konstruksi yang ada di Indonesia berkembang sangat pesat. Pesatnya pembangunan dapat dilihat dari banyak inovasi – inovasi yang baru dilakukan baik dengan metode pelaksanaan konstruksi maupun inovasi dalam menciptakan material baru. Mengingat Indonesia merupakan negara yang sangat rawan gempa, maka penggunaan beton ringan merupakan alternatif yang baik. Ferosemen dapat berinovasi dengan beton ringan salah satunya yaitu memakai busa yang dinamakan menjadi ferrofoam concrete. Ferrofoam concrete nama lain dari beton ringan busa bertulangan wiremesh yang merupakan material kombinasi antara wiremesh dan beton busa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku pengaruh kuat tarik pelat ferrofoam concrete terhadap variasi tulangan wiremesh. Perilaku yang ditinjau pada pelat ferrofoam concrete berupa beban ultimit, tegangan, regangan serta pola retak pertama. Pengujian yang dilakukan adalah pengujian kuat tarik pelat ferrofoam concrete dengan tiga variasi tulangan wiremesh yaitu 2 lapis, 3 lapis, 4 lapis dengan dimensi penampang panjang 400 mm, lebar 100 mm dan ketebalan 20 mm. Hasil dari pengujian diperoleh adalah kuat tekan rata- rata beton busa adalah = 20,92 MPa dan kuat tarik belah rata-rata = 2,33 MPa. Hasil pengujian terhadap pelat diperoleh bahwa jumlah lapisan wiremesh mempengaruhi daktilitas dan kekuatan ferrofoam concrete yang dapat dilihat pada saat retak awal terjadi. Beban retak awal yang terjadi pada pelat ferrofoam concrete untuk kondisi 2 lapis wiremesh adalah 100 kg, 3 lapis wiremesh adalah 550 kg dan 4 lapis wiremesh adalah 100 kg. Beban maksimum yang mampu dipikul oleh pelat dengan kondisi 2 lapis wiremesh adalah 550 kg, untuk 3 lapis adalah 900 kg dan 4 lapis wiremesh adalah 1100 kg. Jumlah lapisan wiremesh juga mempengaruhi jumlah retak yang terjadi, yaitu semakin banyak jumlah lapisan wiremesh maka semakin banyak pula jumlah retak yang terjadi pada pelat.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Bere, M. D., Simanihuruk, B., Dewita, H. 2021. Analisis Kuat Tekan dan Kuat Tarik Belah pada Beton Busa dengan Pemakaian Pasir Abu Baa sebagai Agregat Halus. Kajian Teknik Sipil, 6(2), 1–10.
Mahathir, N., Afifuddin, M., & Abdullah, A. 2021. Kapasitas Geser Balok Profil I Ferro Foam Concrete. Jurnal Arsip Rekayasa Sipil Dan Perencanaan, 4(3), 100–109.
Hardiyanti, A. D., Abdullah, A., Hayati, Y., & Abbas, I. 2022. Sifat Mekanis Beton Busa Dengan Serat. Journal of The Civil Engineering Student, 4(3), 274-280.
Vricilia, M., Ridwan, A., & Candra, A. I. 2020. Kuat Tekan Pelat Beton Menggunakan Pasir Wlingi dan Wiremesh Diameter 4 mm. Jurnal Manajemen Teknologi & Teknik Sipil, 3(2).
Naaman, E. A. 2000. Ferrocement and laminated cementitious composites. In Techno Press 3000 (Vol. 33, Issue 2).
Mulyono, T. (2015). TEKNOLOGI BETON: Dari Teori Ke Praktek. Lembaga Pengembangan Pendidikan-UNJ.
Badan Standar Nasional. 2011. SNI 1974-2011 Cara Uji Kuat Tekan Beton dengan Benda Uji Silinder. In Badan Standardisasi Nasional Indonesia.
Badan Standar Nasional. 2014. SNI 2491-2014 Metode Uji Kekuatan Tarik Belah Spesimen Beton Silinder Standard Test Method for Splitting Tensile Strength of Cylindrical Concrete Specimens (ASTM C496/C496M-04, IDT). Badan Standardisasi Nasional Indonesia.
Triastuti, Nugroho, A., & Saleh, A. R.n2017. Pemanfaatan Abu Ampas Tebu Dalam Beton Busa Ringan. Jurnal Permukiman, 12(1), 20–24.
DOI: https://doi.org/10.24815/journalces.v5i4.27334
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.