Tinjauan Kapasitas-Produksi dan Umur Waduk Bendungan Rukoh
Abstract
Kabupaten Pidie sering mengalami masalah ketersediaan air. Air yang tersedia berasal dari Sungai Krueng Baro dan Sungai Krueng Tiro. Keberadaan air dari sumber tersebut melimpah pada musim hujan dan menjadi sangat terbatas pada musim kemarau. Maka perlu dilakukan penampungan kelebihan air untuk digunakan di saat kekurangan air, salah satunya yaitu melalui pembangunan Bendungan Rukoh. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan tinjauan perencanaan kapasitas-produksi air waduk pada Bendungan Rukoh berdasarkan kondisi topografi, data klimatologi, dan data curah hujan sehingga Bendungan Rukoh diharapkan dapat mendukung kebutuhan air irigasi dan air bersih. Perhitungan kapasitas-produksi waduk memerlukan parameter inflow dan outflow. Parameter inflow (ketersediaan air) didapat berdasarkan data curah hujan dan klimatologi, sedangkan parameter outflow (kebutuhan air) didapat berdasarkan data curah hujan setengah bulanan, debit andalan, dan jumlah penduduk. Perhitungan sedimentasi dan umur waduk memerlukan data topografi, kapasitas tampungan, dan inflow tahunan. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, didapatkan nilai debit pengambilan terbesar yaitu 3,372 m3/dt, kebutuhan air bersih untuk penduduk Kecamatan Titeu yaitu 0,032 m3/dt, dan kapasitas tampungan efektif waduk yaitu 124.421.786,792 m3. Erosi lahan yang terjadi pada lokasi tinjauan berdasarkan metode USLE modifikasi yaitu 1.216.072,839 ton/tahun dengan sedimentasi sebesar 469.634,988 m3/tahun. Umur waduk diperkirakan 247,959 tahun akibat 80% tampungan dipenuhi sedimen.
Keywords
Sungai Krueng Rukoh, bendungan, kapasitas-produksi, sedimen, umur waduk
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.24815/journalces.v4i3.22606
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.