Perbandingan Perencanaan Tebal Perkerasan Jalan Tambang dengan Metode Giroud-Han dan Metode AASHTO 1993 ( Studi Kasus: Aceh Timur)
Abstract
Kegiatan penambangan gas yang sedang diadakan di Kabupaten Aceh Timur tentunya memerlukan suatu jalan di area penambangan tersebut. Permasalahan utama pada konstruksi jalan tambang adalah kecilnya nilai daya dukung subgrade yang berakibat pada tebal perkerasan. Untuk mengurangi tebal perkerasan, dapat digunakan bahan tambah berupa geotekstil yang dalam perencanaan ini adalah sebagai separator (pemisah) dan perkuatan terhadap subgrade. Tujuan perencanaan adalah mendapatkan tebal perkerasan jalan tambang yang sanggup menahan beban kendaraan diatasnya berdasarkan metode yang digunakan. Pengolahan data dilakukan menggunakan metode Giroud-Han dan metode AASHTO 1993. Berdasarkan analisis, diperoleh nilai ESAL rencana sebesar 97.656,039 ESAL. Hasil analisis tebal perkerasan untuk metode Giroud-Han tanpa penggunaan geotekstil diperoleh lapisan base sebesar 44,1 cm dan dengan penggunaan geotekstil diperoleh lapisan base sebesar 38,3 cm. Berdasarkan metode AASHTO 1993 diperoleh hasil tebal perkerasan lapisan base saja sebesar 31,55 cm dan untuk hasil berupa 2 lapisan diperoleh tebal lapisan subbase sebesar 25,4 cm dan lapisan base sebesar 15,24 cm.
Keywords
jalan tambang, lapis perkerasan, geotekstil, Giroud-Han, AASHTO 1993
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.24815/journalces.v4i3.20833
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.