Penerapan Tema Eco-Culture pada Perancangan Islamic Arts Center Banda Aceh

Husna Ulfaani, Irzaidi Irzaidi, Masdar Djamaluddin

Abstract


Seni Islam sebenarnya sudah berkembang sejalan terhadap penyebaran Islam di Indonesia. Lamanya perkembangan seni Islam di Indonesia, menjadikan seni Islam beragam jenisnya, sehingga berpotensi untuk dieksplorasi sebagai sarana edukasi, agar dapat membentuk generasi muda Islam yang kreatifitas. Namun generasi muda Islam di Banda Aceh kini dalam masa krisis generasi, karena terpengaruh oleh arus seni budaya asing, yang membuat mereka lupa akan jati dirinya sebagai muslim. Oleh sebab itu perlu adanya pelestarian seni Islam, dengan memberikan fasilitas seni Islam berupa Islamic Arts Center/Pusat Seni Islam, untuk mewadahi kegiatan seni Islam yang meliputi pengenalan, pembelajaran dan pengembangan seni Islam. Perancang berupaya tetap menerapkan prinsip Islam dan Aceh melalui metode pendekatan eco-culture. Metode pengumpulan data yang dipakai merupakan metode kualitatif dimana teknik pengumpulan data observasi serta studi pustaka. Memakai tiga kriteria eco-culture yaitu image of space, building image, idealized concept of place, sebagai penerapan desain pada bangunannya. Perancangan terletak di Jalan T. P. Nyak Makam, Ulee Kareng, Kota Banda Aceh, yang mayoritas penduduknya adalah masyarakat Islam. Dengan adanya rancangan ini akan menjadi salah satu fasilitas publik yang berfungsi sebagai edukasi dan rekreasi. Diharapkan dapat melatih kreatifitas seni Islam sebagai metode dakwah yang bernilai keindahan serta sebagai objek dan destinasi wisata religi. Dengan sasaran utamanya ialah generasi muda Islam maupun masyarakat luas.


Keywords


Eco-culture; Islamic Arts Center; seni Islam

Full Text: PDF

DOI: 10.24815/jimap.v8i2.24896

Refbacks

  • There are currently no refbacks.