Perancangan Rumah Sakit Pendidikan Gigi dan Mulut Unsyiah
Abstract
Tuntutan mutu pelayanan kesehatan gigi dan mulut mengalami peningkatan seiring dengan perkembangan zaman. Penanganannya kini menjadi lebih spesifik sehingga dinamakan rumah sakit khusus gigi dan mulut. Rumah sakit ini mencakup pelayanan gawat darurat, rawat jalan maupun rawat inap. Tidak hanya sebagai pelayanan kesehatan, kini rumah sakit menjadi sarana pendidikan bagi mahasiswa profesi dokter gigi dalam mendalami dunia praktek. Oleh karenanya kebutuhan fasilitas tentunya berbeda dengan adanya penambahan fungsi yakni sebagai sarana pembelajaran. Sarana rumah sakit pendidikan gigi dan mulut sudah ada dibanda aceh namun tidak sesuai dengan zonasi dan kebutuhan, sehingga diperlukannya rancangan rumah sakit yang sesuai dengan aktivitasnya. Dalam mendukung kegiatan yang ada, healing environment menjadi prinsip yang tepat dalam penerapan rancangan rumah sakit pendidikan gigi dan mulut. Healing environment menjadi aspek yang tidak hanya dirasakan oleh pasien dalam proses penyembuhan namun juga kepada pengguna rumah sakit lainnya.
Keywords
References
Suryono.2014. Bedah dasar Periodonsia. Yogyakarta : Deepublish
Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Universitas Syiah Kuala.2017. Kerangka Acuan Kerja Rencana Strategis Sarana dan Prasarana Tahun 2015-2019.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 56 Tahun 2014
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1173/MENKES/PER/X/2004
Simbolon, Cory Glorya, Jawas Dwijoyo Putro, dan M.Ridha Alhamdani. 2020. Autis Center Dengan Pendekatan Healing Environment. Jurnal Mosaik Arsitektur.Vol 8 No.2
Kurniawati, Febri. 2007. Peran Healing Environment Terhadap Proses Penyembuhan.
Murphy,J. 2008. The Healing Environment. Website : www.arch.ttu.edu
Refbacks
- There are currently no refbacks.